Sabtu, 22 Februari 2014

Tajuk Rencana


TAJUK RENCANA

A.   Pengertian Tajuk Rencana
Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca (id.wikipedia.org). Keaktualan bisa terjadi karena baru saja terjadi, bisa pula karena fenomenal dan/atau kontroversial. Menurut Wikipedia Bahasa Inggris (en.wikipedia.org/wiki/Editorial), di Inggris tajuk rencana dianggap sebagai artikel utama. Sementara itu, di Australia dan Amerika, tajuk rencana dikelompokkan di bawah bendera opini.



Tajuk rencana tidaklah dapat disebut berita. Tajuk rencana mirip dengan opini yang ditulis oleh para penulis lepas. Bedanya, tajuk rencana ditulis oleh para redaktur yang mewakili suara lembaga pers tentang permasalahan yang sedang aktual dan banyak diberitakan di media massa, termasuk di media yang bersangkutan sementara opini biasanya ditulis oleh penulis lepas atau kontributor. Definisi tajuk rencana kemudian menjadi rancu ketika ada media massa yang menggunakan istilah berita utama untuk tajuk rencana.
Adapun ciri-ciri tajuk rencana seperti yang tercatat dalam id.wikipedia.org/wiki/Tajuk_rencana adalah sebagai berikut.
1.     Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan.
2.    Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat.
3.    Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional.
4.    Tertuang pikiran subyektif redaksi.

B.   Bagian-bagian Tajuk Recana
Pada id.wikipedia.org/wiki/Tajuk_rencana terdapat uraian tentang aspek yang menjadi fokus tajuk rencana. Uraian ini lebih tepat jika disebut sebagai bagian-bagian tajuk rencana. Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Judul,
           2. Latar belakang masalah,     3. Tokoh,     4. Masalah,     5. Peristiwa yang disampaikan,
     6.
Opini penulis,
     7. 
Saran dan solusi permasalahan,
     8. 
Kesimpulan,
     9. 
Sumber berita, dan
    10. 
Anggota redaksi.


C.   Fungsi Tajuk Rencana
Tajuk rencana dalam surat kabar atau majalah mempunyai fungsi:
1.        Sebagai kritik atas ketimpangan yang terjadi dalam masyarakat, dan
2.       Memberikan wawasan kepada masyarakat atas permasalahan yang sedang hangat terjadi.

D.  Jenis-Jenis Tajuk Rencana
Tajuk rencana dapat dikelompokkan menjadi delapan jenis, yaitu sebagai berikut.
             1.     Tajuk rencana yang memberikan informasi semata.
            2.    Tajuk rencana yang bersifat menjelaskan.
            3.    Tajuk rencana yang bersifat memberikan argumentasi.
            4.    Tajuk rencana yang menjuruskan timbulnya aksi.
            5.    Tajuk rencana yang bersifat jihad.
            6.    Tajuk rencana yang bersifat membujuk.
            7.     Tajuk rencana yang bersifat memuji.
            8.     Tajuk rencana yang bersifat menghibur.

E.   Tahapan Menulis Tajuk Rencana
Tahapan-tahapan dalam menulis tajuk rencana adalah.
1.        Pencarian ide dalam topik.
2.       Seleksi dan penetapan topik.
3.        Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis dari keseluruhan uraian tajuk rencana, mengisi topik dengan pendapat-pendapat dari tim editorial.
4.       Pelaksanaan penulisan, ditunjuk satu orang dari tim editorial, gaya bahasa harus selalu sama karena tiap surat kabar atau majalah mempunyai ciri khas masing-masing dalam penulisan tajuk rencananya.

F.   Teori ANSVA dan Teori SEES
Menyusun tajuk rencana yang baik dapat dilakukan dengan cara merujuk pada teori ANSVA dari Alan H Monroe. Menurut Monroe dalam Raymond S. Ross, dalam Persuation: Communication and Interpersonal Relation (1974:185), terdapat lima tahap urutan motif yang sesuai dengan cara berpikir manusia dalam formula ANSVA: perhatian (attention), kebutuhan (needs), pemuasan (satisfaction), visualisasi (visualization), dan tindakan (action).
Menurut teori SEES ada empat tahap untuk mempengaruhi khalayak pembaca yang sedang sibuk, dalam situasi bergegas. Pertama, lontarkan pernyataan singkat yang dapat menggugah perhatian khalayak pembaca (statement). Kedua, beri penjelasan yang relevan terhadap pernyataan singkat tersebut (explanation). Ketiga, yakinkan penjelasan dengan memberikan contoh-contoh (example). Keempat, ikat hati dan pikiran pembaca dengan kesimpulan yang tegas dan ringkas (summary).


Contoh Tajuk Rencana

Menunggu Kejutan Roy Suryo
Oleh : Padang Ekspres • Sabtu, 12/01/2013 12:16 WIB • 163 klik
Teka-teki siapa pengganti Andi Mallarangeng sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) terjawab sudah. Kemarin (11/1) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya mengumumkan Menpora yang baru. Seperti yang diprediksi, Roy Suryo terpilih menjadi pengganti Andi Mallarangeng yang tersandung kasus hukum Hambalang. Pelantikan anggota Komisi I DPR itu, dijadwalkan Selasa (15/1) mendatang.
Terpilihnya nama Roy merupakan kejutan. Sebab, sebelumnya sudah mencuat sejumlah nama di antaranya, Ramadhan Pohan, Hayono Isman, Achsanul Qosasih, Max Sopacua, Agus Hermanto, dan Chatibul Umam Wiranu.
Selain itu, juga muncul nama tokoh daerah, Wali Kota Padang, Fauzi Bahar. Nama-nama tersebut selama ini dianggap mengerti soal pemuda dan olahraga. Sementara Roy, kiprahnya dalam kepemudaan dan olahraga nyaris tidak terdengar sama sekali.
Kalangan olahraga pun meragukan kapabilitas Roy untuk menjadi Menpora. Taufik Hidayat, salah satunya. Pebulutangkis peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 menyebutkan mestinya Menpora orang yang ngerti olahraga. Karena olahraga bukan alat politik.
Tapi SBY memiliki penilaian lain. SBY justru mengangap anggota DPR dari Dapil Yogyakarta ini cakap dan layak. Karena memiliki integritas dan mampu mengangkat pamor Kemenpora yang sedang terpuruk oleh beberapa kasus korupsi di KPK sebagai orang yang memiliki integritas dan mampu mengangkat pamor Kemenpora yang sedang terpuruk oleh beberapa kasus korupsi di KPK.
Presiden menilai, sedikitnya ada tiga tugas penting yang akan diemban Roy. Pertama, adalah segera mengkonsolidasikan semua hal yang berkaitan dengan tugas-tugas Kemenpora. Terutama terkait dengan kasus-kasus korupsi yang sedang membelit kementerian tersebut. SBY meminta agar Roy bisa menjalankan semua tugas di Kemenpora dengan baik.
Kedua, Roy diminta untuk melanjutkan prestasi olahraga tanah air yang sudah dilakukan dengan baik oleh Andi Mallarangeng selaku Menpora sebelumnya. SBY lantas menyinggung prestasi Indonesia yang bisa menyabet juara umum di SEA Games 2011. Prestasi itu dimiliki Indonesia sejak 1997. SBY minta prestasi tersebut bisa dipertahankan dalam SEA Games 2014.
Sedangkan yang terakhir, Roy diminta untuk segera menyelesaikan masalah persepakbolaan di Indonesia. Terutama soal adanya dualisme PSSI dan KPSI. SBY meminta pria yang sebelumnya dikenal sebagai pakar teknologi itu bisa menjembatani kubu-kubu yang bersangkutan sehingga tidak ada lagi masalah yang mempengaruhi terpuruknya prestasi sepakbola Indonesia.
Seperti diketahui, dualisme di tubuh organisasi olahraga paling populer di Indonesia dan dunia itu, nyaris sampai ke titik nadir; dicekal mengikuti iven inter­nasional.
Beruntung, FIFA masih bermurah hati dengan hanya memberi ‘kartu kuning’ dengan catatan dualisme tersebut segera diakhiri. Lakek tangan Roy diharapkan untuk menyatukannya.
Terlepas dari pro-kontra itu, posisi Roy Suryo sebagai Menpora tidak bisa diganggu gugat lagi. Keputusan tersebut wajib dihormati karena menjadi hak preogatif Presiden. Kita berprasangka baik saja, tak mungkin SBY memilih orang yang salah. Kita cuma bisa berharap Roy mampu mengangkat kembali prestasi olahraga nasional yang beberapa dekade terpuruk.  Kita tunggu kejutan dari Roy.  (*)





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar